Monday, February 6, 2017

Pesan Tersembunyi di Balik Lagu Bintang di Surga

  INSTAGRAM : bayusatria_inst
 
 
 
Lagu-lagu ciptaan Peterpan atau yang sekarang telah berganti nama menjadi Noah memiliki ciri khas tersendiri, terutama dari segi pemilihan kata yang digunakan dalam lirik-lirik lagunya. Lirik yang dibuat dapat mengandung makna ganda dan dapat diinterpretasikan menjadi arti yang berbeda oleh tiap pendengarnya.
Di balik puitisnya lirik-lirik lagu yang diciptakan Ariel, terdapat satu sosok yang menginspirasinya, yaitu Kahlil Gibran. Butuh waktu yang lama untuk bisa memahami maksud dari setiap bait lirik lagu Ariel. Bahkan ada yang bilang liriknya tidak masuk akal, dan jika dilihat sepintas tidak ada alur yang membuat bait yang satu dengan bait yang lainnya berhubungan. Akan tetapi hal inilah yang membuat lagu-lagu ciptaan Ariel menjadi sangat fenomenal dan tidak pasaran seperti lagu-lagu yang lain. Lagu pertama yang diciptakan Ariel dengan pengaruh Kahlil Gibran adalah Mimpi yang Sempurna.
Salah satu lagu Peterpan, Bintang di Surga, memiliki alur lagu yang cukup kompleks dengan bahasa yang terlihat acak antarbaitnya, sehingga membutuhkan pendalaman untuk mengetahui isi atau pesan yang ingin disampaikan lewat lagu ini.
Berikut analisis lagu Bintang di Surga :
BAIT 1
Masih ku merasa angkuh
Terbangkan anganku jauh
Langit ‘kan menangkapku
Walau ‘kan terjatuh
Arti :
Seseorang yang terkesan acuh dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, bahkan cenderung menghindari realita yang ada, tercermin dalam pemilihan kata ‘angkuh’. Karena sikap menarik diri dari lingkungan inilah mimpi beserta angannya tak tercapai. Ia berharap seseorang dapat menopangnya, menjadi tempatnya menggantungkan harapan namun tak terjadi, jadi dipilihlah kata ‘langit’, karena meskipun ada ungkapan “Gantungkan mimpimu setinggi langit”, langit tetaplah diam, tak akan peduli meskipun ada.
BAIT 2
Dan bila semua tercipta
Hanya untukku merasakan
Semua yang tercipta
Hampa hidup terasa
Arti :
Bait ini adalah bagian dimana seseorang itu menceritakan kisah hidupnya, ia merasa kehidupan yang ia jalani sekarang tak memiliki alur yang jelas dan tanpa tujuan. Kehampaan menyertai langkahnya, ia merasa hidup ini hanya sekedar menunggu apa yang akan terjadi, bukan untuk menciptakan dan menentukan sendiri apa yang akan terjadi.
BAIT 3
Lelah tetapku mencari
Hati untukku membagi
Menemani langkahku
Namun tak berarti
Arti :
Ia merasa lelah dalam pencariannya menemukan tempat untuk sekedar bercerita dan berbagi canda tawa di setiap waktu yang ia miliki. Meski terus berusaha, ia tetap tak berhasil menemukannya, usahanya tak berarti apa-apa.
BAIT 4
Dan bila semua tercipta
Tanpa harusku merasakan
Cinta yang tersisa
Hampa hidup terasa
Arti :
Isi bait ini hampir sama dengan bait 2, yang membedakan adalah baris 2 dan 3. Ia merasa hampa saat semua yang berlalu dalam kehidupannya bahkan tak menyisakan satu cinta pun untuknya, meskipun itu adalah cinta yang tersisa.
BAIT 5
Bagai bintang di surga
Dan seluruh warna
Dan kasih yang setia
Dan cahaya nyata
Arti :
Inilah puncaknya, ia merasa depresi dan frustasi dengan segala hal yang terus membebani hidupnya. Ia memohon agar diberi jalan keluar dan mendapat sesuatu yang lebih baik. Bintang sering kali disimbolkan sebagai pengharapan, bahkan ada orang-orang yang senang memohon pada bintang jatuh. Kemudian, ‘pengharapan (bintang)’ disandingkan dengan kata ‘surga’, yang merupakan pusat dimana segala kebahagiaan terpancar dan konon berada di langit ketujuh, tempat yang begitu tinggi. ‘Bintang di surga’ berarti ia berharap segala keinginannya dapat menjadi kenyataan, meskipun keinginannya sangat tinggi yaitu keluar dari rasa hampa yang menyelimuti, ia tetap ingin mencapainya karena ia sudah sangat muak dengan hidup yang seperti itu.
BAIT 6
Oh bintang di surga
Berikan cerita
Dan kasih yang setia
Dan cahaya nyata
Arti :
Ia kembali memohon, ia berharap mendapat sesuatu yang selama ini ada namun tak tampak, yaitu kasih sayang, perhatian lebih tepatnya. Di bait-bait sebelumnya ia berusaha mencari pegangan, tempat bercerita dan berbagi namun tak kunjung didapat. Walau sebenarnya ada orang-orang di sekelilingnya, namun tak ada tanggapan yang mereka berikan, mungkin karena efek angkuh pada bait 1. Karena itulah ia meminta agar cahaya yanga ada menjadi nyata dan tampak, menerangi jalan gelap yang tengah ia lalui.
Kesimpulan :
“Bintang di Surga” adalah permohonan besar dari seorang karakter tertutup/ introvert yang kesepian. Berawal dari dirinya yang seringkali menarik diri dari lingkungan sekitar membuatnya merasa bahwa hidupnya tak lagi memiliki arti dan tujuan yang pasti. Dalam perjalanan hidupnya yang terus berlanjut, pencarian ‘arti’ itu tetap tak berujung, bahkan ia sampai merasa tak lagi dicintai dan disayangi, ia merasa seorang diri. Hingga akhirnya ia hanya dapat memohon, tersirat bahwa ia menyesali hal yang telah terjadi.
Lagu ini berakhir tanpa ada penjelasan apakah permohonannya itu terwujud atau tidak, dengan kata lain berakhir dengan ketidakpastian dari takdir hingga tak ada jalan lain baginya untuk menunggu nasibnya berputar apa adanya.
Lagu ini memberi makna bahwa sekedar permohonan dan doa itu tidak cukup, membutuhkan usaha untuk mewujudkannya.

No comments:

Post a Comment